09 September, 2009

Kau terkunci di dalam

Kubuka catatan harian
dan kau tergoda untuk masuk di sana
meski aku lebih menyukai petir dan ombak
daripada sifat menggelegarmu
kau tetap masuk
menghabiskan halaman demi halaman

dan ketika angin sejuk, kumbang dan kembang mengetuk
kau mengunci pintu rapat-rapat
bahkan
aku dengan bilah penaku kedinginan dan menggigil di luar


"The diary" 1988

Pilihan

Kugadaikan perasaanku
pada ikan-ikan bodoh yang
berenang tak beraturan

Lalu aku berpura-pura gembira
untuk hal yang tak diinginkan
tapi siapa perduli
itu aku hanya menipu hatiku
tidak merugikan orang lain

dan ketika daganganmu tak laku
siapa pula yang peduli
kecuali aku yang meski hanya diam
memendam welas sedalam laut
tanpa terlihat ke permukaan


tapi simaklah apa yang dikatakan ombak pada langit
itulah kedalaman hatiku

sekarang
aku hanya ingin bernyanyi kecil dihatiku
menepis ombak dan melupakan langit

seolah tak terjadi apapun

tapi ombak tetaplah ombak ia tetap akan menceritakan
apa yang ada di kedalaman hati sana

Dan agar kita tidak sakit
sebut saja
"tapi itu hanya satu ketika"




"Sehabis olah raga, di Pantai Padang" --- 1987

Lagu Dea padaku 2

Sepanjang silhuet
antara bukit barisan
pantai padang
mentari yang mulai tenggelam
dan lapangan volley-nya Don Bosco

bukankah senyummu berhamparan di sana-sini?

dan kau biarkan dua perbedaan
menyambut senja menjelang senyap
tanpa ada sepatah kata

Tak mungkin kau risau!


"1987"