13 Januari, 2009

"Teman"

Selamat jalan nada-nada jiwaku
Lagu panjangmu telah usai
penuh keringat oleh sakit tak berwajah
terpendam jauh di tahan dalam ranah ketidak punyaan
engkau kini terlelap panjang

mimpi dalam bentuknya yang berbeda
itulah yang kau dan aku punya

hanya doa
adalah garis halus
yang menautkan hatiku padamu
'pun kalau kau terima

corat-coret 1989 "for Deanti"

Lagu Dea Padaku

Mencintainya
menjadikan merpati yang kukasihi terbang jauh
sepanjang hari
hatiku terombang-ambing di atas lautan
tidak bisa hinggapkan letihku di manapun
kecuali dalam ranting kegundahan yang kuciptakan sendiri
bercabang kesegala penjuru tapi tak layak di kakiku
tak ingin kuhitung kepakmu
yang melayangkanku pada rasa bersalah
Jadi kubilang
terbangmu
adalah pencaharianku yang keliru

hanya bergumul dalam sakit
Tapi kau rasakankah? Laki-laki kokoh!!!
Ndak mungkin....ndak mungkin....ndak mungkin
engkau bebas di atas Laut Padang
hinggap pada senar-senar yang engkau selalu petik
dan melayang bersama lagumu


Aku geram :
Jangan kaitkan jumlah kepakku
dengan kemiskinan hati yang kau kejar
engkau tampak kaya akan cinta dari titik air matamu
mungkin aku salah
tapi penempatan air matamu bagiku keliru
tinggalkan genangan itu

bukankah hinggap dipundakku
= kapanpun tersedia?

pilihanmu semerdeka ikan-ikan
yang hanya dua meter di hadapanku
ceria berlarian diantara ombak kecil dan karang
sementara aku beku terlupakan

Masih kau tanya perasaanku?

Jadi jangan menangis lagi......

(1000 kali kugelengkan kepalaku)